* Bupati Merangin Ikuti Pengajian Umum di Ponpes Salafiyah
Bangko-Waspadai pengaruh transformasi teknologi Android pada anak, karena jika belum dibekali dengan keimanan dan ilmu agama yang kuat, anak akan mudah terpengaruh dengan informasi-informasi buruk.
Hal tersebut ditegaskan Bupati Merangin H Mashuri saat mengikuti pengajian umum di Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Al Hafiz, Desa Bungo Antoi Kecamatan Tabir Selatan, Rabu (25/5).
''Menitipkan anak ke Ponpes adalah pilihan pendidikan yang tepat. Anak yang menimba ilmu di Ponpes mempunyai banyak keunggulan. Mereka akan terhindar dari pengaruh Androit, karena di Ponpes tidak boleh pakai HP,''ujar Bupati.
Selain terhindar dari pengaruh HP, sholat lima waktu anak Pesantren tidak pernah tinggal. Anak pesantren terang bupati, akan mendapatkan ilmu dunia dan ilmu akhirat.
Jaman digitalisasi sekarang ini lanjut bupati, harus disikapi dengan baik, anak-anak butuh landasan keimanan dan landasan ilmu agama yang kuat, sehingga tidak mudah terpengaruh informasi buruk.
Apalagi sambung bupati, tempo hari dimasa pandemic Covid-19 semua materi pelajaran anak sekolah lewat HP Androit, sementara anak-anak belum siap dengan landasan keimanan, sehingga banyak salah gunakan.
''Informasi apapun bisa diakses lewat transformasi teknologi Androit, untuk itu harus disikapi dengan bijaksana, sehingga penggunaan HP itu bisa bermanfaat sesuai akidah anak,''terang Bupati.
Sekarang ini anak usia kelas dua atau kelas tiga Sekolah Dasar saja tegas bupati, sudah mahir mengakses barbagai informasi lewat androit, sementara landasan ilmu agama dan keimanannya belum siap, sehingga perlu diwaspadai.
Untuk kelancaran proses belajar mengajar di Ponpes, bupati telah menganggarkan dana lewat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk semua Ponpes di Merangin.
''Dari sebanyak 97 Ponpes di Merangin yang sudah punya legalitas sebanyak 72 Ponpes, untuk itu uruslah perizinan Ponpes karena itu syarat untuk mendapat bantuan. Insya Allah bantuan itu akan bergulir setiap tahun,''terang Bupati.
Orang tua wajib terus juga berperan mengawasi anak-anaknya dari pengaruh androit. Banyak kasus anak yang dipukul gurunya menggunakan penggaris gara membawa HP ke sekolah, begitu mengadu ke orang tuanya, bapaknya malah melapor ke Polisi.
Seharusnya hal itu tidak terjadi, karena sikap guru pada anak itu merupakan proses pendidikan yang dilakukan, sehingga anak akan menjadi pintar dan memahami materi pelajaran yang diberikan.
''Kita lihat begitu anak kita pulang libur dari Ponpes, di rumah anak itu menunjukan sikap berbudi pekerti yang tinggi, selalu membaca Al Quran begitu usai melaksanakan sholat lima waktu, betapa indah sekali,''ungkap Bupati.
Al Quran merupakan sumber ilmu pengetahuan, makanya anak-anak yang hafal 30 just, akan diberi kemudahan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan-perguruan tinggi ternama dan memberi kemudahan dalam melamar pekerjaan.
Pengajian umum yang dihadiri Ketua DPRD Merangin H Herman Effendi dan ratusan jemaan tersebut, menghadirkan penceramah Ustadz Habib Ali Saugi Al Habsi dari Jakarta.(teguh/kominfo)